RUANG Sidang Badan Anggaran DPR yang menelan anggaran 20,3 Milyar rupiah, kini mulai menggeliat dan mengedepan menjadi bahan perbincangan publik yang cukup hangat. Marzuki Ali mengatakan, pihaknya mengaku tidak mengetahui pembangunan ruangan Banggar tersebut. Alasannya, banyak kesibukan yang harus ia selesaikan selain pembangunan ruangan itu."Saya tidak tahu pembangunan itu, masih banyak yang harus saya kerjakan selain itu. Bahkan akan memecat Sekjen DPR jika saya menyatakan setuju dalam proyek pembangunan ruang rapat tersebut," kata Marzuki kepada wartawan, di Gedung DPR, Jakarta.
Arti nya, ada juga anggota DPR yang tahu bahwa ruang sidang Banggar itu akan diperbaiki. Pertanyaan menggelitik nya adalah bila anggota DPR saja tahu, masa sih yang nama nya Ketua DPR nya sendiri tidak tahu menahu ? Sedangkan soal anggaran yang mencapai 20,3 Milyar, menurut Sekjen DPR hal itu sesuai dengan standar. Untuk melihat kepatutan dari anggaran yang digunakan, tentu akan lebih akuntabel jika digunakan pihak ketiga untuk melakukan penelusuran nya. Yang lebih vulgar lagi adalah pernyataan Ketua DPR yang akan memecat Sekjen DPR sekira nya terus menerus menyalahkan anggota DPR terkait dengan perbaikan ruang sidang Badan Anggaran DPR.
Pembanguna tersbut sudah hampir selesai, semua fasilitas sudah terpenuhi diruangan yang hanya 10 x 10 m tersebut. Bakan kualaitasnya kelas impor. Sungguh aneh sekali barang lokal yang sebenarnya ada di negeri sendiri harus mengimpor barang milik negara lain, seperti kursi yang harganya mencapai ratusan juta.
Posting Komentar