Home » » Huru- Hara di Bulan Ramadhan Tanda Kiamat 2011

Huru- Hara di Bulan Ramadhan Tanda Kiamat 2011

Written By RUMAH PENDIDIKAN on Senin, 02 Januari 2012 | 18.42

Wahai Saudaraku diantara ciri seorang mukmin yang baik, itu memfililter informasi yang dia dengar atau baca, apalagi informasi tersebut berkaitan dengan masalah agama jadi harus jelas sumbernya. tidak boleh dikarang -karang.
Diantara bentuk kedustaan atas nama agama adalah berita yang menyatakan kalau akan terjadi bencana besar pada pertengahan bulan romadhon tahun 2012. isi berita sebagai berikut
1 Ramadhan pada tahun 2012 jatuh pada tanggal 20 Juli, yaitu hari Jum’at, jadi 3 Agustus 2012 bersamaan dengan 15 Ramadhan juga pada hari Jum’at. Sama dengan 1 hadist Nabi Muhammad SAW tentang huru-hara besar yang akan terjadi pada tengah malam pertengahan bulan Ramadhan yaitu pada hari Jum’at 15 Ramadhan di bumi ini.
Huru-hara yang akan mengejutkan semua orang yang sedang tidur. 1 suara yang sangat dahsyat akan kita dengar dari langit, bukan kiamat tetapi huru-hara tersebut akan melenyapkan umat manusia diatas muka bumi ini sebanyak 2/3, yang tinggal hanya 1/3 saja. Menurut kajian NASA, pada 21-12-2012. 1 planet yang dikenali planet X akan melintasi bumi.

Adakah kita semua ini tergolong dalam 1/3 itu..?
Adakah peristiwa itu akan terjadi pada 2012..?
Hanya ALLAH SWT Yang Maha Mengetahui.
Yang penting, kita perbanyakan ibadah & berdoa agar kita termasuk dalam golongan yang dilindungi Allah SWT, jika mati biarlah kita mati dalam Islam dan beriman.
Apa pun peristiwa itu pasti akan berlaku mengikut hadist Nabi muhammad SAW dibawah ini :
Dari Nur’aim bin Hammad meriwayatkan dengan sahabatnya bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Bila telah muncul suara di bulan Ramadhan, maka akan terjadi huru-hara di bulan itu…”. Kami bertanya: “Suara apakah, ya Rasulullah ..? ” Beliau menjawab: “Suara keras dipertengahan bulan Ramadhan pada malam Jum’at, akan muncul suara keras yang membangunkan orang tidur, menjadikan orang yang berdiri jatuh terduduk, para gadis keluar dari pingitannya, pada malam Jum’at di tahun terjadinya banyak gempa. Jika kalian telah melaksanakan shalat Subuh pada hari Jum’at, masuklah kalian ke dalam rumah kalian, tutuplah pintu-pintunya, sumbatlah lubang-lub angnya, dan selimutilah diri kalian, sumbatlah telinga-telinga kalian jika kalian merasakan adanya suara menggelegar, maka bersujudlah kalian kepada Allah SWT.”
Ini broadcast da’wah dan aku sangat berterimakasih pada orang yang telah membuat broadcast ini. Mengingatkan adalah sebuah kasih terindah. Subhanallah. Sebarkan kepada UMAT ISLAM LAINNYA.

Source » http://www.wakrizki.net/2011/12/huru-hara-yang-akan-mengejutkan-semua.html#ixzz1iJaqStom

Disini saya akan coba membahas dari sisi haditsnya
Teks Haditsnya sebagai berikut
عن ابن مسعود قال قال رسول الله :  – صلى الله عليه وسلم إذا كانت صيحة فى رمضان فإنه يكون معمعة فى شوال وتمييز القبائل فى ذى القعدة وتسفك الدماء فى ذى الحجة والمحرم وما المحرم يقولها ثلاث مرات هيهات هيهات يقتل الناس فيه هرجا هرجا قلنا وما الصيحة يا رسول الله قال هدة فى النصف من رمضان ليلة الجمعة فتكون هدة توقظ النائم وتقعد القائم وتخرج العواتق من خدورهن فى ليلة جمعة فى سنة كثيرة الزلازل والبرد فإذا وافق شهر رمضان فى تلك السنة ليلة الجمعة فإذا صليتم الفجر من يوم الجمعة فى النصف من رمضان فادخلوا بيوتكم وأغلقوا أبوابكم وسدوا كواكم ودثروا أنفسكم وسدوا آذانكم فإذا أحسستم بالصيحة فخروا لله سجدا وقولوا سبحان القدوس سبحان القدوس ربنا القدوس فإنه من فعل ذلك نجا ومن لم يفعل هلك
Hadits ini terdapat dalam kitab Al Fitan, karya Nu’aim bin Hammad, Juz. 1, Hal. 228, No. 638. Juga kitab Kanzul ‘Ummal, karya Imam Alauddin Al Muttaqi Al Hindi No. 39627.
a.  Sanad hadits , berkata Nu’aim bin Hammad:
حَدَّثَنَاأَبُو عُمَرَ عَنِ ابْنِ لَهِيعَةَ قَالَ : حَدَّثَنِي عَبْدُ الْوَهَّابِ بْنُ حُسَيْنٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ ثَابِتٍالْبُنَانِيِّ عَنْ أَبِيهِ عَنِ الْحَارِثِ الْهَمْدَانِيِّ عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّصَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
                Berkata kepada kami Abu Umar, dari Ibnu Luhai’ah, dia berkata: berkata kepadaku Abdul Wahhab bin Husain, dari Muhammad bin Tsabit Al Bunani, dari ayahnya, dari Al Haarits Al Hamdani, dari Ibnu Mas’ud Radhiallahu ‘Anhu, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam: … (lalu disebut hadits di atas)
                Hadits ini memiliki banyak cacat, yakni pada semua perawinya –kecuali Ibnu Mas’ud Radhiallalhu ‘Anhu,karena Beliau adalah sahabat 
1.       Nu’aim bin Hammad
Beliau termasuk seorang imam, beliaulah yang menyusun kitab Al Fitan sendiri, tetapi  para  imam hadits telah mengkritiknya dengan tajam.  Tentang Beliau dan kitab Al Fitan, Imam Adz Dzahabi berkata:
لا يجوز لاحد أن يحتج به، وقد صنف كتاب الفتن فأتى فيه بعجائب ومناكير.
                “Tidak boleh bagi seorang pun berhujjah dengannya, dan Dia telah menyusun kitab Al Fitan, yang di dalamnya terdapat  banyak keanehan dan kemungkaran.” (As Siyar A’lamin Nubala, 10/609)
Imam An Nasa’i mengatakan: “Dia orang yang lemah (dhaif).”  Imam Al Azdi mengatakan: “Dia termasuk orang yang memalsukan hadits demi membela sunah.”  Imam Al ‘Abbas bin Mush’ab mengatakan dalam Tarikh-nya: “Dia memalsukan sebah buku untuk membantah kaum Jahmiyah.”  Oleh karenanya Imam Adz Dzahabi mengatakan tentangnya: “Salah satu imam dunia, yang memiliki kelemahan dalam haditsnya.” (Lihat semua dalam Mizanul I’tidal, 4/267-269)
Ada yang menilainya jujur dan terpercaya, seperti Imam Yahya bin Ma’in, Imam Ahmad, dan Imam Al ‘Ijli, dan Imam Al Bukhari pernah mengambil hadits darinya. (Ibid) Namun dalam kitab yang lain Imam Ibnu Ma’in pernah mengkritiknya.
Dalam As Siyar disebut oleh Imam Adz Dzahabi, menurut Imam Al ‘Abbas bin Mush’ab bahwa Nu’aim bin Hammad telah memalsukan satu buku untuk membantah Imam Abu Hanifah dan Muhammad bin Al Hasan, serta memalsukan 13 buku untuk membantah kelompok Jahmiyah.
Shalih Al Jazarah dan Az Zuhri mengatakan, Nu’aim bin Hammad adalah seorang yang memiliki banyak hadits-hadits munkar yang tidak bisa diikuti. Imam Yahya bin Ma’in ditanya tentang haditsnya Nu’aim bin Hammad, beliau menjawab: “haditsnya bukan apa-apa (maksudnya jangan dianggap, pen).”
Ibnu Hammad Ad Daulabi mengatakan: “Nu’aim bin Hammad dhaif.” Ahmad bin Syu’aib, Ibnu Hammad, dan lainnya mengatakan: “Dia memalsukan hadits demi membela sunah, dan memalsukan hikayat para ulama tentang fitnahnya Abu Hanifah, semua adalah dusta.”  Imam An Nasa’i mengatakan: “Dia telah memasuki batas sebagai orang yang tidak boleh dijadikan hujjah.”
Imam Ibnu Hibban berkata tentang dia: “Suka salah dan bimbang.” Ibnu Yunus mengatakan: “Dia meriwayatkan hadits-hadits munkar dari orang-orang yang bisa dpercaya.” (Lihat semua dalam Siyar A’lamin Nubala, 10/595 – 611)
2.       Abu Umar
Inilah cacat kedua. Abu Umar, dia adalah Hammad bin Waqid Al ‘Isya Ash Shafar. Beliau adalah guru dari Nu’aim bin Hammad.
Abu Umar Hammad bin Waqid ini telah didhaifkan para ulama. Imam Yahya bin Ma’in mengatakan: “dhaif.” Imam Al Bukhari berkata: “munkarul hadits – haditsnya munkar.” Imam Abu Zur’ah dan lainnya: “Layyin –lemah.” Imam Al Fallas mengatakan: “Banyak salah dan wahm (bimbang/ragu).” (Lihat Al Mizan, 1/600)
3.       Ibnu Lahi’ah
Beliau adalah rawi yang terkenal kelemahannya, yakni buruk pada sisi hapalannya, khususnya setelah buku-bukunya terbakar. Ishaq bin Isa mengatakan kitab-kitabnya terbakar pada tahun 169H.
                Diceritakan bahwa Imam Yahya bin Said Al Qaththan  sama sekali tidak mau menganggap hadits Ibnu Luhai’ah.  Imam Abdurrahman bin Mahdi mengatakan: “Saya tidak membawakan haditsnya sedikit atau banyak.” Imam Muslim mencertakan bahwa Waki’, Yahya, dan Ibnu Mahdi meninggalkan hadits Ibnu Lahi’ah.  Imam An Nasa’i mengatakan: “Laisa bitsiqah – bukan orang terpercaya.” Abdurrahman bin Kharrasy mengatakan: “Jangan ditulis haditsnya.”  Abu Zur’ah dan Yahya bin Ma’in mengatakan: “Tidak bisa dijadikan hujjah.” Abu Ishaq Al Jauzajaani mengatakan: “Haditsnya tidak memiliki cayaha, tidak bisa dijadikan hujah, dan jangan diikuti.” (Lengkapnya lihat As Siyar, 8/11-31)
4.       Abdul Wahhab bin Husain
Imam Al Hakim berkata tentang beliau: “Majhuul – tidak dikenal.” (Al Mustadrak No. 8590), Al Hafizh Ibnu Hajar juga berkata tentang beliau: “Majhuul .” (Lisanul Mizan, 4/87)
5.       Muhammad bin Tsaabit Al Bunani
Imam Yahya bin Ma’in mengatakan: “Laisa biqawwi – tidak kuat.” Imam Abu Hatim mengatakan: “Tidak bisa dijadikan hujah dan haditsnya munkar.” Abu Zur’ah berkata: “Layyin – lemah.”  (Imam Abdurrahman bin Abi Hatim, Al Jarh wat Ta’dil, 7/217)
Imam An Nasa’i mengatakan: “Dhaif. Imam Ibnu ‘Adi mengatakan: “haditsnya tidak bisa diikuti.” Imam Al Bukhari mengatakan: “Padanya ada yang pertimbangkan.” (Mizanul I’tidal, 3/495)
6.       Al Haarits Al Hamdani
Dia adalah Al A’war (buta sebelah matanya). Kun-yahnya adalah Abu Zuhair.  Dia juga lemah, bahkan sebagian menuduhnya sebagai pendusta.
Asy Sya’bi berkata: “Bercerita kepadaku Al Haarits Al A’war, dan dia adalah Kadzdzaab – pendusta.” Ibrahim berkata: “Dia tertuduh (sebagai pendusta).” Ibnu Al Madini berkata: “Kadzdzaab.” Yahya bin Ma’in mengatakan: “Dhaif.”  An Nasa’i berkata: “Laisa bilqawwi – bukan orang kuat.” Ad Daruquthni mengatakan: “Dhaif.”  Yahya Al Qaththan mengatakan: “Umumnya apa yang diriwayatkannya tidak terjaga.” Ibnu Hibban berkata: “Beliau orang yang ekstrim tasyayyu’ (condong ke syi’ah), dan haditsnya lemah.” (Mizanul I’tidal, 1/435-437)
Oleh karenanya para ulama seperti Imam Adz Dzahabi dalam At Talkhish, Imam Ibnul Qayyim dalam Al Manar Al Munif, Syaikh Al Albani dalam Adh Dhaifah menyebutkan bahwa ini adalah hadits palsu (maudhu’), dan hendaknya kita berhati-hati terhadap riwayat yang semisal dengan ini.
(Lihat Syaikh Abdullah Al Faqih, Fatawa Asy Syabakah Al Islamiyah No. 41701. Syaikh Al Albani, As Silsilah Adh Dhaifah No. 6471)
KESIMPULAN PEMBAHASAN
  1. Islam adalah agama yang rahmat dan berpegang dengan sumber yang jelas yaitu Alquran dan hadits, sehingga semua pembahasan masalah agama islam harus disandarkan kepada alquran dan hadits yang shohih
  2. diantara ciri seorang mukmin itu menyaring semua berita yang dia dengar. Sebab kalau dia menyampaikan semua berita yang dia dengar tanpa kros cek maka kata Rasulullah Shollallahu ala alihi wasallam sebagai pendusta sebagaimana sabda beliau Umar al-Khattab berkata : “Cukuplah seseorang itu dianggap turut berdusta apabila dia menceritakan segala sesuatu yang dia dengar (tanpa cek dan ricek ).” (Riwayat Muslim 1/8)
  3. Menyampaikan hadits palsu itu sama dengan berdusta atas nama Rasulullah Saw, dan ini merupakan dosa besar sebagai mana sabda Rasulullah Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:“Barangsiapa yang berdusta ke atas (nama)ku dengan sengaja, maka hendaklah dia mengambil tempat tinggalnya di dalam neraka.” (Hadits Sahih Mutawatir riwayat Bukhari 1/36 dan Muslim 1/8)Dari Abu hurairah, dia berkata : telah bersabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam; “Barangsiapa yang mebuat-buat/mengada-adakan perkataan atas (nama)ku yang (sama sekali) tidak pernah aku ucapkan, maka hendaklah dia mengambil tempat tinggalnya di neraka” (Hadits Sahih riwayat Imam Ahmad 1/321 dan Ibnu Majah no.34)
  4. Hendaknya seorang muslim memperbanyak amal sholeh karena bencana apapun itu bisa datang dengan tiba-tiba, Bahkan hari kiamatpun nanti datangnya tiba – tiba
  5. Besar harapan kita Bahwa Allah akan menutup usia kita dengan khusnul Khotimah
Wallahu a’alam bi showab
Share this article :

+ komentar + 3 komentar

2 Januari 2012 pukul 18.52

Hanya Allah yang mengetahui...sebagai umat Muhammad kita hanya berusaha dan berdoa dan tentunya menjadi insan yang lebih baik

2 Januari 2012 pukul 18.55

Kiamat bisa berarti akhir dunia. Kiamat juga berarti suatu kejadian dimana kita merasa teganggu, termasuk info yang menyatakan adnya kiamat jika tidak dikaji dengan benar. Sesungguhnya kiamat kita tidak tahu kapan, hanya bisa melihat tanda-tandanya

Anonim
11 Mei 2012 pukul 09.05

Maaf ikut komentar, mau tanya....bagaimana dengan bunyi hadits ini? Apakah shahih?

Rasulullah SAW bersabda, "Kemudian Allah SWT mengeluarkan Yakjuj dan Makjuj, mereka turun dengan cepat dari bukit-bukit yang tinggi. Setelah itu gerombolan atau barisan pertama dari mereka melewati Danau Thabariyah dan meminum habis semua air dalam danau tersebut. (HR. Muslim, At-Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).

Kenyataannya saat ini danau/laut thabariah/tiberias/galilea sedang dalam proses kering/habis (bisa search di youtube). Kalau demikian, berarti benar yang dikatakan syaikh Imran Hosein bahwa yang dimaksud yakjuj dan Makjuj adalah zionis saat ini, karena demi kepentingannya (termasuk untuk minum), air danau itu mengering.

Mohon ada klarifikasi....terima kasih....

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Present By
Copyright © 2011. RUMAH PENDIDIKAN - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger